Facebook Badge

Selasa, 28 Mei 2013

[Resensi Buku] Flashpacking to London - Deedee Caniago



Flashpacking to London

Traveling Gaya Koper Otak Ransel



Penulis : Deedee Caniago

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2013



Akhirnya, buku ke-3 Deedee Caniago terbit juga. Setelah sukses dengan 2 buku sebelumnya yaitu Flashpacking to Australia dan Flashpacking Keliling Indonesia.

Kali ini Deedee menerbitkan buku yang ketiga yang menurut dia sempat tertunda karena didera kesibukan (mungkin) yaitu Flashpacking to London.

Tetap dengan gaya jalan-jalan Deedee. Flashpacking, ya sebuah istilah untuk menggambarkan gaya traveling atau jalan-jalan dengan gaya koper otak ransel.

London. Ibukota Inggris dengan penduduk berjumlah sekitar 7,4 juta jiwa di pusat kota dan jumlah termasuk penduduk di daerah pinggiran totalnya menjadi 7.825.200 jiwa. Demikian informasi yang saya dapatkan dari buku ini di halaman ke 4.

Menurut Deedee, yang membuat dia tergoda dan memutuskan berangkat ke London adalah beberapa lokasi wisata berkelas World Heritage, antara lain Menara London, Istana Westminster, dan Gereja St.Margaret. Selain itu, tempat-tempat terkenal lain seperti Istana Buckingham, London Eye, Piccadilly Circus, Katredral St.Paul, Tower Bridge, Trafalgar Square dan Stadion Wembley.

Banyak ya rupanya, dan salah satu alasan pendukungnya adalah karena ada promo tiket dari AirAsia.

Buku ini menuliskan sangat detail dari awal mengenai rencana traveling ke London. Dari mulai menentukan tanggal keberangkatan, penginapan, meeting untuk membuat itinerary selama di London dan Belgia.

Ya, Belgia. Rupanya Deedee selain ke London dia juga mengunjungi negara Belgia. Dan dalam buku ini juga dibuat tips asyik traveling ke Belgia sebagai isi tambahan. Menarik!

Tentu saja apalagi ada kejadian lucu dan unik bagaimana perjalanan Deedee naik kereta menuju Belgia.

Buku setebal 243 halaman ini dibagi menjadi cerita per hari selama 12 hari per bab, ditambah Introduction dan Travel Management.

Rencana detail pun disajikan dengan teliti dan apik. Bagaimana menentukan transportasi disana, cara mengurus visa Ingris dan Schengen dan juga Deedee memberikan daftar barang yang dia bawa.

Lucu dan menarik, bagaimana dia mengisahkan persiapan keberangkatan dia. Terasa kita ikut dalam emosi dan keriuhan persiapan keberangkatan traveling dia lewat penulisan dan pemilihan kata-kata yang ringan dan menarik.

Termasuk saat dia berburu sepatu boot dan saat packing termasuk membuat saya terperangah.

Di Bab ke 4 yang merupakan hari ke 4 perjalanan dia di tanggal 14 Mei 2010 disajikan dengan judul Oh Yeah, I’m in London, Baby!!!

Saya seperti ikut senang dan terharu, bagaimana dia akhirnya bisa menginjakkan kaki disana 

Cerita berlanjut dengan sekian kegiatan dia yang tentu saja ditambahkan cerita lucu dan tips penting tentang tujuan wisata, transportasi dan cerita mengenai tempat wisata yang dia kunjungi.

Komplit!

Termasuk juga cerita dengan kawan seperjalanan dia dan teman yang dia temui selama di London.

Oiya, dia berangkat dari Jakarta dengan 2 teman cewek dan 1 cowok. Di buku ini diceritakan juga bagaimana dia bersama mereka termasuk cerita unik dan lucunya.

Salah satunya saat mereka menonton pertunjukan Phantom of the Opera. Gokil!

Setiap hari detail ceritanya, ditambahkan noted, tips dan juga lesson learned. Jadinya selain kita mengikuti kisah perjalanan Deedee selama di London kita pun jadi langsung tahu tips dan informasi tambahan mengenai perjalanan dan wisatanya itu.

Di Bab ke 7 di hari ke 7 perjalanan, dia mengunjungi Belgia dengan naik kereta api, disini banyak informasi penting terkait perjalanan darat dari Inggris menuju Belgia. Nice info Deedee..

Eits,.. siap-siap dengan cerita seru tentang perjalanan dia di kereta ini ya. Hahaha

Di Belgia dia bertemu dengan kawannya.

Dan jangan khawatir di bab ini Deedee memberikan detail cerita perjalanan dia selama di Belgia dan informasi spot-spot yang menarik disana.


Cerita yang menarik inipun didukung dengan ditampilkannya banyak sekali foto-foto menarik, yang tentu saja membuat iri saya.


Dan akhirnya di Bab ke 11 di hari ke 11 perjalanan dia menutup perjalanannya dengan cerita dia harus kembali ke tanah air Indonesia dari London dan sampai di Jakarta di hari ke 12 di 22 Mei 2010.

Buku ini disajikan dengan tata bahasa yang ringan, gaul dan asyik. Membuat saya pun rinagn membacanya dan mengikuti cerita tulisan Deedee dengan begitu santai.

Saya seperti ikut terbawa dalam alur kisah dia, seperti diajak langsung jalan-jalan ke London dan Belgia.

Gaya tulisan kocak dia lewat pengalaman lucu dan menegangkan disajikan dengan detail juga.


Cerita jalan-jalan ini juga memberikan informasi tempat wisata, tips dan transportasi membuat buku ini tak hanya memberikan cerita jalan-jalan pribadi Deedee tapi juga buku tentang tips dan trik berwisata.

Disajikan tetap dengan gaya Deedee, Flashpacking.

Ya, gaya koper otak ransel. Bagaimana mengatur manajemen traveling yang tepat, mengatur keuangan, detail jadwal perjalanan, akomodasi dan transportasi disajikan cukup lengkap disini.


Buku ini layak dibaca dan dimiliki oleh semua orang yang suka cerita lucu dan menarik terutama tentang traveling.

Selain mendapat cerita berharga tentang London, informasi dan referensi tentang London dan Belgia serta tips manajemen traveling menjadi pelengkapnya.



Sukses membuat saya iri dan berpikir keras untuk ke London dengan segera. Amin…..