Facebook Badge

Sabtu, 31 Desember 2011

01012012

kali ini gw di Bali...
stay di Sanur tepatnya di Swastika Bungalow..

gila.. suara kembang api dari jam 10 malam sudah dar der dor..

setiap setik terdengar...
dan kali ini.. gw gak sukaaaa.. kebanyakaaan!!

udah malam nih, tidur yuk ah..

Sabtu, 10 Desember 2011

#curcol 09122012

Sudah lama daku tidak nulis disini yak, entah kenapa juga ya daku tak tahu.

Apakah disibukkan oleh kerjaan di kantor, atau sok sibuk dengan urusan ini itu.

 

Atau malah harus membagi waktu di jejaring soal yang lain. Seperti facebook dan twitter yang jujur saja sangat menyita waktu, hahahaha.. waktu senggang maksudnya.

 

Btw, .. saat menulis ini, daku sedang di KLIA. Ya di Kuala Lumpur.

Menunggu pagi datang, secara tadi sampai KLIA adalah jam 10 malam, nanggung banget.

Jadilah daku membuang waktu malamini di sini saja. Ini sebenarnya bukan kali pertama daku disini, alias bermalam. Kalo di KLIA nya sendiri sepertinya kali ke 2.

Kalo di airport sudah sering kali yak..

 

Oya, sedikit opini dari KLIA ini buat daku adalah..

Ok sih airportnya, secara di asia tenggara ini termasuk bagus lah ya.

Terbagi dua gedung, di satelite building, yang satunya di main building.

Maklum, disini traffic pesawat juga banyak, ,maksudnya di Kuala Lumpur, tapi mungkin ga serame di Changi Singapura kali ya.

 

Oiya, udah pada tahu dong ya di Malaysia ada LCCT juga, khusus budget airlines, alias buat AirAsia, Tiger Airways, dan sama Cebu Pasific ga sih (lupa yang terakhir ini).

Runway nya sih jadi satu, so seberangan gitu letak airportnya.

Tapi jangan salah, kalo mo ke LCCT dari KLIA atau sebaliknya, cukup jauh. Apalagi kalo jalan kaki. Apalagi kalo siang bolong. Wassalam.

Kendaraan yg pas adalah bus, .. hehehe. Iya tariff sekitar 2 ringgit, sorry kalo salah.

Habisnya cuma sekali aja nyoba naik bus dari KLIA ke LCCT, itupun tahun 2009 awal, jadi hampir 3 tahun yang lalu.

Saat itu sih saat dari Singapore menuju Kuala Lumpur. Beuh.. sombong ya, deket gitu naek pesawat. Saat itu sih iseng, lagian juga masih beginner untuk urusan jalan2 ke luar negeri. Lagian dapet tiket juga ga mahal2 banget, sekitar 300ribuan.

Ok itu gak usah dibahas, lebih banyak lupanya soalnya.

 

Eh, bahas apa nih ya enaknya.

Ehm, enaknya bahas pesawat yang daku naiki malam ini tadi dari Jakata menuju Kuala Lumpur.

Daku tadi naek MH722 naik dengan registrasi pesawat 9M-MXA.

Ini salah satu pesawat barunya Malaysia Airlines dengan type Boeing 737-800.

Sedikit info mengenai pesawat ini alias perpsawatan dari Malaysia Airlines.

Sebenarnya Malaysia Airlines baru mengoperasikan jenis pesawat B738 (Boieng 737-800), duluan Garuda Indonesia pastinya.

MH (Malaysia Airlines) untuk rute jarak menengah dan pendek lebih senang can cinta mengoperasikan pesawat type Boeing 737-400 (B734).

Yang usianya yang jelas lebih dari 10 tahun. Wow..

Bisa dikatakan pesawat bapuk lah ya. Interior tua didalam pesawat pastinya.

Untuk sekelas penerbangan international, sebenarnya miris juga ya menggunakan type pesawat ini.

Karena, selain ini adalah pesawat gak terlalu besar, tidak ada hiburannya sama sekali.

Alias no PTV (Personal TV), baik di setiap seat atau yang ditonton rame-rame.

Oh iya, kali ini daku khusus membahas type pesawat MH yang B734 aja lho ya, diluar yang lain.

Dan warna seat MH di type pesawat ini adalah warna warni nyampur gitu.

Ada hijau, merah, biru, kuning, dan lupa yang lain J

Sebenarnya kalo kelas ekonomi saja mah tak masalah yah, kali..

Tapi kalo kelas eksekutif? Ooh.. kasihan amat, udah bayar mahal.

 

Btw, dari segi pengalaman daku sendiri sih, untuk naek pesawat MH type B734 ini baru 2x jujur saja. Yaitu rute Jakarta-Kuala Lumpur dan Kuala Lumpur – Jakarta.

Tapi... ga tahu kenapa ya, atau hanya perasaan daku saja. Kenapa pada saat naik pesawat tipe ini,  kok nyaman banget ya. Sumpah nyaman gitu.

Entah apakah karena saat itu cuaca juga bagus, atau memang ada factor lain, seperti mungkin pesawat lebih terawat dan mesin bagus. Dunno…

 

Dan… untuk rute internasional dengan penerbangan lebih dari 2 jam, dengan pesawat yang tidak ada hiburannya adalah bĂȘte.

Apalagi daku, yang ipod hilang 2 kali di pesawat. Jadinya mati gaya, mo baca males, pengennya liat tivi atau denger musik.

Coba Garuda Indonesia.., eh yang ini jangan dulu dibahas ya.. ntar-ntar saja. Skip!

Kita lanjutkan cerita sekilas MH atau Malaysia Airlines.

 

Tapi mendingan daku cerita penerbangan malam ini saja lebih enaknya ya. Bahasan untuk Malaysia Airlines yang lebih special dan detail akan ditampilan di tulisan terpisah saja ya, lebih enak.

 

Dan..dan..

 

Malam ini sih tenggo! Closed door sesuai waktu penerbangan, yaitu 18.25 WIB.

Ya, kali ini tadi rute Jakarta – Kuala Lumpur.

Dapet pesawat type B738 seri 9M-MXA. Syukurlah dapet seri MX* bukan ML* karena type ML* adalah B738 lama, yang nota bene livery lama dan juga, tidak ada hiburan.

Dan..dan..

Seat ku kali ini di 28D, alias cukup belakang.

Begitu masuk, sapaan mesra anak-anak kapal khas dari MH, disuguhi oleh pilihan bacaan surat kabar, daku ambil 2 edisi Malaysia dan juga Indonesia.

Kali ini mendapat new sky light edition nih pesawatnya, dan…

Walaupun ini pesawat baru yang berumur kurang dari 1 tahun, tapi seatnya.. ehm.. kelas bisnis warna biru, kelas ekonomi warna merah.

Dan, bahan seatnya dari kulit, bisa ngebedain kan ya pastinya ama bahan seat dari bukan leather alias kulit.

Tempat bagasi kabin, new style, beda sama B738nya GA. Dan sama kek B739 JT (Lion Air) yang baru, walaupun yang JT daku belum pernah naik, liat fotonya aja.

Kali ini di kelas ekonomi dilayani 1 pramugari dan 3 pramugara.

Ehm... wajah mix semua.

1 pramugari berjawah chinesse, 1 pramugara chinesse, 1 pramugara india dan 1 pramugara melayu. Malaysia banget dah pokoknya..

Well,... setelah duduk nih.. tidak ada welcome drink atau permen kaak di Garuda.

But, PTV sudah nyala dan bisa dipakai. So, sudah bisa nonton film atau denger musik.

Tapi, earphone belum dibagikan. L

Entah kenapa ya, selalu kalo daku dapet seat di belakang, pasti bau banget.

Bau dalam artian bau makanan. Dan itu enak.

Kalo sedikit dan sebentar sih gak apa-apa, bikin enak.

Tapi kalo lama, bikin eneg juga kan yah. Dan tadi bau makanan lama banget tercium, sampai daku dalam hati, menebak-nebak menu meal malam ini di pesawat.

Entah bikin bingung yang pasti antara ayam, ikan, sapi atau..??

Arh!

Dan, walaupun pesawat ini sudah dilenglkapi PTV tapi.. demo keselamatan nya masih manual lho, alias mereka ga siap akan demi video keselamatan.

Dan untuk kelas ekonomi sepanjang itu, hanya diperagakan oleh 2 awak kabin.

Dijamin banyak yg ga keliatan deh, biasanya kan 3 orang untuk kabin sepanjang itu.

 

Setelah pesawat take off, makanan dibagikan.. yeah, daku lapar jujur saja yak.

Dibagikan oleh pramuraga wajah india, ramah orangnya. Pilihan ada 2 Nasi Kuning dengan Ayam, atau Nasi Putih dengan Ikan.

Pilihan tertuju di Nasi Kuning dengan Ayam, intinya penasaran.

 

So, dapetlah kotak meal panjang dan sekali buang khas MH, kali ini beda banget lah type ama GA.

Isinya adalah nasi kuning plus lauk ayam goreng dan tumis buncis+wortel, air mineral 100ml, coklat kit kat kecil dan kue lapis basah.

Sendok, garpu dan pisau, terbaut dari plastik semua so langsung buang.

Plus daku minta tambahan minuman jus apel.

Dan.. saat daku mau menyantap makan malam ini tadi, wow... langsung turbulance hebat.

Dug.dug..dug... daku yang lumayan sering naik pesawat langsung dag dig dug duar.

Maklum daku parno sama turbulance.

Daku sampai pegangin bener gelas jus apel, jangan sampe tumpah, berusaha meminum cepat sampai habis biar ga tumpah. Tapi daku sangat kesusahan minum karena turbulance hebat tadi. Wo ow.. segitunya yah.. L

 

Setelah turbulance hebat 5 menit lewat. Akhirnya daku bisa menyantap dan menghabiskan menu meal tadi.

Sekejap ga sampe 15 menit. Amblas... rasa sih biasa, nothing special. Daku lapar, ya bablas..

Bagi yang pernah menyantap menu Garuda Indonesia international rute menengah seperti ke Kuala Lumpur atau Singapore pasti ngerasa bedanya deh.

 

Btw, karena semua flight attendance sibuk wira-wiri di kabin, akhirnya daku males meminta earphone. Apalagi bapak-bapak sebelah daku lihat meminta earphone dari awal, tapi ga dikasih juga.

Jadilah daku meihat film bisu atau tanpa suara, ya udahlah..

Sebenarnya koleksi filmnya sih banyak dan daku lihat bagus-bagus.

Ada film Harry Potter terkahir juga lho.

Yang daku ingat sih ada Inception juga, bahkan ada film Indonesia yaitu Love Purple dan Cinta 2 Hati.

Kolekasi film termasuk lengkap. Mulai dari Hollywood, Bollywood, Malaysia, Mandari, Arab, Eropa.. banyak deh. Sampe daku akhirnya pindah-pindah film gak jelas dari awal sampai akhir penerbangan.

Entah karena daku gak tertarik dengan film bisunya atau daku bingung mau nonton film yang mana. Huehuehue..

Sebelah ku ada 2 warga negara China yang asyik dengan ipad mereka. Daku tak kalah juga asyik dengan bacaan koran dan majalah dan juga pindah lihat film bisu lagi.

Ah... mencoba merem, buka mata lagi.. merem lagi.

Dan... sampai pesawat decending alias sudah turun karena sekitar 30 menit lagi sampai.

Akhirnya, turbulence hebat terjadi lagi. Maklum saat ini kondisi pesawat pastinya mengurangi kecepatan dan juga menurun alias mengurangi ketinggian.

Dan… jujur daku parno banget. Ini salah satu turbulance hebat yang daku rasakan selama naik pesawat.

Goyang dombret ga karu-karuan. Kiri kanan atas bawah, membuat daku harus mengucap doa dalam hati dengan berkali-kali.

Daku selalu ingat pesan ibuku, harus selalu bawa sholawat berkali-kali.

So, daku mengucap sholawat terus dalam hati, agar hati ini tenang dan diberikan keselamatan.

Turbulance kali ini berlangsung cukup lama lebih dari 15 menit, dari awal decending sampai sekitar 5-10 menit sebelum landing.

Akhirnya mendapat dengan selamat di Kuala Lumpur. Dan pendaratan kali ini, menurut daku juga ga bagus-bagus banget, bergoyang kiri kanan. Apa karena faktor angin ya.

Tapi masih terbilang bagus, dibandingkan daku naik MH rute yang sama sekitar bukan July lalu, dan hard landing alias bunyi JEDUK! nya kenceng banget sampai seisi pesawat kaget semua, padahal cuaca cerah banget. Tapi habis itu pilotnya minta maaf dan memberikan klarifikasi atas kejadian tadi, daku sayangnya kurang jelas pilot ngomong apaan karena penumpang sudah berisik ini dan itu. Yang jelas good jobs lah ya buat sang pilot.

 

Setelah mendarat di KLIA, daku harus naik skytrain menuju main building. Sempetin sholat dulu sebelum keluar imigrasi.

Syukurnya imigrasi malam itu tidak antri sama sekali, langsung gonjreng keluar.

 

Begitu keluar pintu kedatangan.

Bingung, mau kemana daku..??

Muter-muter dan akhirnya naik ke lantai paling atas KLIA alias di bagian keberangkatan.

Mencari kursi, dapet.. duduk dan baca buku.

Eh.. pengen tidur belum ingin, terpaksa cari kopi. Dan sampai daku nulis ini daku masih bertengger di Secret Recipe KLIA pesen Ice Coffe Latte seharga 8,7 ringgit atau seharga Rp. 26,000 worth it lah ya..

 

Sayang oh sayang... wifi di KLIA malam ini sedang down alias tidak bisa dipakai, walaupun signal wifi kuat, tapi begitu buka web, ... gak bisa..

Wew..wew... padahal di KLIA termasuk nyaman ada fasilitas wifi ini dari ujung ke ujung lantai bawah dan atas.

Sayangnya malam ini bablas layanan wifinya, eh semoga sebentar lagi ga down yah..yah..