Facebook Badge

Kamis, 30 Januari 2020

start again

3 tahun off

Yuk kita mulai lagi..
Bismillah aja dulu

Rabu, 18 Januari 2017

Buruknya layanan reservasi dan resepsionis Hotel The Alana Surabaya









Layanan reservasi dan resepsionis yang buruk.
Itu lah kalimat yang tepat untuk menggambarkan pengalaman saya menginap di The Alana Hotel – Surabaya.
Sebenarnya ini kali kedua saya menginap di hotel ini, pengalaman pertama juga tidak mulus, selang beberapa tahun, rupanya lebih parah lagi layanannya.
Saya melakukan reservasi kamar via website resmi hotel ini untuk stay tanggal 31 Desember 2016 dengan memasukkan nomer kartu kredit saya sebagai garansi pembayaran.
Dalam e-mail konfirmasi terdapat Syarat dan Ketentuan reservasi saya, yang jelas sangat saya mengerti dan saya tahu dan bisa baca akan hal tsb.
Berikut T&Cnya (saya copy kan asli dari e-mail konfirmasi reservasi saya):
Terms and Conditions
----------------------------------------------
- Your reservation is guaranteed until 18:00 on the day of arrival. Valid credit card details required to guarantee booking for arrivals after 18:00


'Full Rate' is not including high/peak season surcharges.
Cancellation Policy:
Normal Season
*If cancelled 8 days before date of arrival, 1 night fee will be charged.
*If cancelled later or in case of no-show, full charged will be applied.

High Season
(3-10 July'16) (1 Jul-31 Aug'16)
(24 Dec- 5 Jan'17)
*If cancelled 15 days before date of arrival, 1 night fee will be charged.
*If cancelled later or in case of no-show, full charged will be applied.
Namun, pada tanggal 25 Desember 2016 sore hari, hari libur dan saya sedang libur di luar kota terdapat chat via applikasi WhatsApp ke nomer handphone saya, yang katanya dari bagian reservasi hotel ini, bahwa intinya saya harus melakukan transfer senilai total harga kamar lunas ke sebuah nomer rekening paling lambat keesokan harinya tanggal 26 Desember 2016 sebelum jam 18.00 jika tidak maka hotel berhak cancel/membatalkan reservasi saya.
Saya langsung balas e-mail konfirmasi mereka yang pernah saya terima, karena saya tidak mau menanggapi chat via WhatsApp kurang etis menurut saya, dan e-mail dibalas oleh Duty Manager mereka bahwa karena peak season saya harus bayar lunas ke rekening tersebut.
Saya kembali membalas e-mail tsb mengapa pihak hotel melanggar sendiri aturan Syarat&Ketentuan via e-mail konfirmasi awalnya, dan apakah hotel professional dengan mengirimkan chat di  sore hari di hari libur dan hanya memberikan waktu 24 jam buat melunasi pembayaran?
Profesional kah hotel ini? Tidak menurut saya.
Ini pengalaman saya pertama kali di hotel seluruh dunia, bahwa hotel dengan semena-mena melanggar aturan yang mereka buat. Dan memaksa dengan mengancam membatalkan sepihak reservasi agar saya melakukan transfer diawal.
Dan email pertanyaan saya terakhir saya tidak dijawab oleh pihak hotel dan Duty Manager.
Baik, saya transfer pembayaran lunas dan saya ingin melihat respon hotel seperti apa nantinya.
Saat hari H tgl. 31 Desember 2016, saya tiba di hotel jam 14.30 dimana saya sudah tahu standard check-in hotel adalah jam 14.00.
Ternyata kamar belum siap, dan saya disuruh menunggu 15 menit, tanpa basa-basi. Dan saya menunggu berdiri di depan meja resepsionis.
Beberapa tamu lain melakukan check-in dan langsung mendapat kamar. Apa mungkin saya hanya bawa ransel dan pakai sandal saja. Penampilan biasa saja, ala kadarnya? Tidak cocokkah masuk hotel yang katanya berbintang?
15 menit lagi berselang saya konfirmasi ke resepsionis yang lain, karena resepsionis yang menangani saya sudah tidak ada. Diberitahukan kamar belum siap. Saya harus menunggu lagi.
Baiklah. Saya berdiri lagi.
15 menit lagi saya dilempar ke resepsionis yang lain. Dan diberitahukan kamar baru saja siap.
Luar biasa ya. Pihak hotel memaksa dan melanggar komitmen mereka atas pembayaran dari pengalaman saya diatas.
Tapi hotel sendiri tidak memenuhi standard layanan waktu check-in dimana kamar baru ready jam 15.05 (tepatnya) dan saya dibiarkan menunggu berdiri di depan resepsionis (silakan check CCTV jika ingin buktinya).
 Dan sebelumnya saya ingin bicara langsung dengan Duty Manager saat itu, saat saya telepon ke operator rupanya Duty Manager belum ada di kantor dan baru ada jam 17.00. Karena saya sudah lelah dalam perjalanan dan hanya tidur 2 jam semalamnya, saya berinisiatif langsung tidur. Dan tidak ada konfirmasi atau jawaban balik dari pihak hotel atas hal ini. Mungkin bagi mereka ini hal biasa dan mereka juaranya.
Keesokan harinya jam 8.30 pagi saat akan sarapan pagi di restoran sangat ramai dan tidak ada kursi tersedia, karena memang restorannya kecil dengan kursi yang terbatas. Jadi memang hotel ini tidak merancang jumlah kursi di resto tidak menyesuaikan jumlah tamu di hotel. Akhirnya beberapa tamu termasuk saya diarahkan untuk sarapan di lantai 7 di ruang meeting yang disulap dadakan menjadi tempat makan.
Dengan konsep yang ala kadarnya, taplak meja model 90an dengan warna putih yang kusam dan kotor.
Menu sarapan pagi yang biasa saja pilihan terbatas, rasa tidak special, ditambah sarapan di dalam ruang meeting.
Mengecewakan sekali.
Apalagi di hari itu dari 3 lift hanya beroperasi 2. Dan antrian menungu lift buat naik dan turun sangat lama sekali. Apalagi lift juga tidak terlalu besar ukurannya.
Sebagai tips lagi, di dalam kertas tempat kunci kamar hotel, terdapat informasi jika waktu check-out adalah jam 12.00 jika kita late check-out jam 12.30 maka akan terkena charge 50% dari harga kamar publish rate yang sangat mahal sekali. Dan jika check-out jam 16.00 terkena charge 100% dari harga publish rate. Jadi mohon hati-hati jika terlambat check-out.
Saya rasa hotel ini perlu berbebah dan belajar banyak mengenai layanan, reservasi dan konsep yang lebih berkelas, manusiawi dan masuk akal.
Setidaknya hotel itu berjualan servise, jika dari layanan reservasi dan resepsionis sebagai garda depan dari hotel sudah buruk, tamu akan mereka kecewa dan menilai hotel tsb tidak professional dan pasti akan enggan kembali lagi.
Ya saya kecewa dan saya tidak merekomendasikan hotel ini, apalagi buat kantor saya.
Lebih baik memilih hotel lain di Surabaya yang dengan harga lebih murah atau sama namun lebih baik layanannya. Menyesal saya.


Selasa, 22 November 2016

Buruknya layanan call center Garuda Indonesia

Jujur sebenarnya sudah lama saya sangat kecewa dengan layanan call center dari maskapai Garuda Indonesia.
Padahal maskapai ini sudah diberikan peringkat bintang 5 oleh Skytrax dan anggota Skyteam juga. Tapi pelayanan call centernya sangatlah buruk menurut versi saya.
Banyak call center yang tidak tahu akan update informasi dari aturan di Garuda Indonesia.
Dan beberapa kali saya harus menunggu lama untuk dilayani, antrinya kadang lama, ok lah kalau untuk hal ini.
Parahnya disaat saya menunggu dan saat tersambung, saya malah tersambung dengan layanan Corporate, padahal saya dari awal memencet layanan Garuda Miles, karena saya anggota Garuda Miles dengan layanan Skyteam Elite Plus malahan.
Call center malah tidak mau melayani karena line mereka khusus corporate dan tidak mau menyambungkan dengan call center yang lain, serta menyuruh saya menelepon kembali. O .o. Serius??
Baiklah. Walaupun pihak Garuda Indonesia sudah menelepon saya minta maaf akan hal ini.
Hari ini pun saya gerah kembali dengan layanan call center Garuda Indonesia. Dimana saya melakukan penukaran miles Garuda Indonesia. Saya telp call center dan diberikan informasi proses redeem bisa via call center atau kantor cabang Garuda Indonesia dimana akan terkena charge Rp.150.000 untuk rute domestik sekali proses issued tiket. Saya setuju, dan saya redeem untuk sektor Surabaya -Jakarta dan kena tambahan biaya Rp.90.000 (airport tax SUB)+Rp.5000 (Jasa Raharja)+Rp.150.000 (admin charge) total Rp.245.000. Dan saya membayar via ATM.
Beberapa menit kemudian saat saya cek reservasi saya via website Garuda Indonesia saya menemukan menu redeem miles online. Dan saya mencoba redeem lagi penerbangan, kali ini untuk penerbangan Jakarta-Surabaya. Kagetnya lagi saya tidak dikenakan charge Rp.150.000 jadi yang dikenakan biaya adalah Rp.130.000 (airport tax CGK) dan Rp.5000 (Jasa Raharja) jadi total adalah Rp.135.000. Lebih efisien, tidak buang pulsa, tidak menunggu call center dan tentunya TIDAK TERKENA BIAYA ADMIN Rp.150.000!
Kenapa aturan biaya admin yaitu Rp.150.000 ini dibuat? Saya juga tidak tahu.
Kenapa call center tidak memberitahukan ke saya mengenai online redeem tersebut? Saya juga tidak tahu.
Kenapa saya tahu sendiri mengenai penukaran online miles Garuda Indonesia ini? Jawabannya ya karena saya tahu sendiri dan mencoba sendiri tanpa ada informasi dari Garuda Indonesia.
Ya intinya semua sudah terjadi, buat pembelajaran bersama. Jadilah customer dan pelanggan yang bijak dan cerdas. Walaupun layanan dari penyedia jasa tersebut tidak demikian.
Sayang ya, dan sangat disayangkan. Saya juga miris dengan layanan call center maskapai bintang 5 ini. Semoga kedepannya lebih profesional dan lebih bisa diperbaiki agar bisa bersaing dengan maskapai lain, dan memang sesuai dengan predikatnya sebagai maskapai bintang 5.

Rabu, 20 Januari 2016

Tourism Western Australia - Bahagia itu ketika berwisata bersama mereka

Tourism Western Australia - Bahagia itu ketika berwisata bersama mereka: Tourism Western Australia - Kebahagiaan dalam perjalanan kali ini adalah saya bisa mengajak jalan-jalan beberapa karyawan di kantor yang mungkin belum sempat berpikir jalan-jalan jauh lintas pulau.
Walaupun tujuan wisata kali ini hanya ke Pulau Bali, tapi saya yakin sangat mengesankan bagi kami.
Saya bekerja di perusahaan

Senin, 02 November 2015

Buruknya layanan penanganan bagasi di penerbangan Garuda Indonesia.


Saya menulis tulisan ini, karena sudah capek dengan buruknya pelayanan “complain handling” di Garuda Indonesia sebagai maskapai bintang 5 anggota dari Skyteam.
Dimana saya sebelumnya sudah mengirimkan complain via email, complain tertulis, melalui twitter dan langsung.
Akan tetapi hanya 1 email yang dibalas itupun dibalas melalui domain email “GMAIL.COM” padahal saya mengirimkan komplain via email saya tujuan ke bagian customer care Garuda Indonesia dengan alamat domin resmi “garuda-indonesia.com” entah kenapa malah dibalas dengan alamat domain tidak resmi dari gmail.com
Curiga? Pasti. Walaupun saya berpikir positif saja. Tapi begitu hal ini saya coba klarifikasi lagi ke Garuda Indonesia, sampai lebih dari 20 hari tidak mendapat jawaban apapun.
Entah kenapa maskapai bintang 5 dan anggota aliansi penerbangan Skyteam penanganan komplain buruk sekali. Tidak mencerminkan sebagai maskapai bintang 5.
Apalagi saya termasuk konsumen setia, dibuktikan dengan saya adalah anggota Garuda Miles status Platinum atau Skyteam Elite Plus. Ah, saya sebenarnya tidak ingin membahas status keanggotaan saya, karena saya pikir Garuda Indonesia harus menyamaratakan servise kepada semua konsumen mereka. Karena untuk perusahaan dengan jasa pelayanan, tiada artinya tanpa konsumen, mereka hidup dari mana tanpa konsumen.
Kejengahan saya, apa karena maskapai ini BUMN dimana agak santai dan cuek menangani komplain?
Lihat saja persaingan dunia aviasi di dunia begitu pesat, mungkin Garuda Indonesia harus banyak belajar pada Singapore Airlines, Qatar Airways, dan Cathay Pasific, bahkan pada AirAsia. Bagaimana maskapai ini tumbuh dengan pesat dan bisa merajai jaringan penerbangan di dunia.
So, kembali ke masalah saya utama yang ingin saya hi-lite disini, sesuai dengan judul tulisan saya, yaitu buruknya layanan bagadi di penerbangan Garuda Indonesia.

Cerita awal sudah saya jelaskan detail kepada Garuda Indonesia sesuai email saya ke customer@garuda-indonesia.com tanggal 5 Oktober 2015. Sebagai berikut :

Arifien Munandar 
Oct 5
https://mail.google.com/mail/u/0/images/cleardot.gif
https://mail.google.com/mail/u/0/images/cleardot.gif
https://mail.google.com/mail/u/0/images/cleardot.gif
to Customer, customer, 
https://mail.google.com/mail/u/0/images/cleardot.gif
Saya Arifien Munandar, member GarudaMiles Platinum No. 223719473.
Hari Sabtu tgl. 3 Oktober 2015 saya ada penerbangan dengan GA308 dengan kode booking Y4CD6W, dan saya mendaftarkan 1 bagasi tercatat, dan saya sudah lihat bagasi saya sudah diberi label priority dan Garuda Miles Platinum.
Saat saya sampai di Surabaya, landing jam 10.20 pagi. Saya tidak mendapatkan bagasi saya dalam.
Saya lapor ke lost&found Garuda Indonesia di Terminal Kedatangan Bandara Juanda.
Menurut petugas setelah dilacak bagasi saya masuk manifest di GA308.
Tapi kenyataan tidak ada, sampai saya harus menunggu hampir 1 jam, tapi nihil. Entah mana yang benar, saya tidak tahu.
Karena saya mencoba melacak keberadaan bagasi saya sendiri via website Garuda Indonesia tapi barcode tidak dikenali. aneh. 
Akhirnya dibuatkan laporan terkait bagasi saya tersebut, dan petugas berjanji akan menghubungi saya kembali jika ada update informasi, dan saya sudah memberikan nomer HP dan juga alamat hotel saya di Surabaya.
Dikarenakan dalam koper bagasi saya tersebut terdapat baju yang harus saya pakai dalam acara saya di Surabaya siang harinya.
Terpaksa saya harus membeli baju di Surabaya dengan menghabiskan dana Rp. 600.000,-
Sampai sore hari tidak ada kabar dari Garuda Indonesia.
Dan jam 8 malam saya berinisiatif menelepon kantor Garuda Indonesia di Bandara Juanda, dan diberitahukan jika bagasi saya akan diterbangkan dari Jakarta dengan GA326 dan sampai di Surabaya jam 21.00
Yang saya sesalkan mengapa mereka tidak update informasi ke saya, dimana akhirnya saya yang menghubung pihak Garuda?
Saya menunggu di hotel sampai jam 12 malam, tidak ada berita informasi dan di hotel tidak ada yang mengantar koper saya tersebut.
Pagi harinya jam 9.30 pagi setelah sarapan pagi. Saya iseng ke resepsionis hotel apakah ada koper saya yang diantarkan, dan ternyata dari pihak Garuda infonya diantarkan ke hotel jam 1 dini hari.
Kekesalan saya kembali muncul dimana tidak ada update informasi, yang mengakibatkan selama 2 hari bagasi saya baru saya dapatkan.
Kerugian waktu material dan immaterial saya dapatkan dalam hal ini.
Dimana saya harus membeli baju dan peralatan mandi sebagai kerugian material saya, dan kerugian immaterial saya adalah hilangnya waktu dikarenakan saya harus terburu-buru belanja dan juga menunggu bagasi tanpa kepastian sampai jam 12 malam hari.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 77 yang mengatur tentang keterlambatan bagasi.
Mohon bisa dikaji secara detail mengenai hal ini. DImana penanganan kerugian yang saya alami berdasarkan analisa kasus tersebut dengan PerMen dan standard pelayanan Garuda Indonesia apalagi untuk penumpang SkyPriority,
Saya sangat menyesalkan atas servise pelayanan Garuda Indonesia dalam hal penanganan bagasi saya.
Dan saya menunggu itikad baik dari Garuda Indonesia untuk menyelesaikan masalah ini dengan professional.

Terima kasih


Arifien Munandar

===========================================

Dan, pada tanggal 11 Oktober 2015 saya mendapatkan balasan email dari subgarudaindonesia@gmail.com
Dengan isinya sebagai berikut :

surabaya garudaindonesia 

Oct 11
https://mail.google.com/mail/u/0/images/cleardot.gif
https://mail.google.com/mail/u/0/images/cleardot.gif
https://mail.google.com/mail/u/0/images/cleardot.gif
Yth. Bapak Arifien Munandar,


Dengan hormat,

Mewakili manajemen PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang Bapak alami terkait keterlambatan bagasi  pada penerbangan GA308 dari jakarta menuju Surabaya pada tanggal 03 Oktober 2015.

Mengutamakan kepuasan pelanggan sebagai fokus utama pelayanan, keluhan pelanggan merupakan acuan yang penting pada upaya perbaikan berkelanjutan yang terus kami lakukan pada setiap titik layanan.

Menindaklanjuti keluhan Bapak, kami telah melakukan penelusuran perihal kejadian tersebut. Berdasarkan hasil penelusuran, dapat kami sampaikan bahwa telah terjadi kesalahan dalam proses pemuatan bagasi yang menyebabkan salah satu bagasi tidak termuat pada GA308/03 Oktober 2015. Setelah kami lakukan klarifikasi, bagasi tersebut dikirimkan dengan GA326/03 Oktober 2015 dan sampai di Surabaya pukul 21.40WIB. Untuk kemudian kami lakukan pengantaran ke hotel dan diterima oleh resepsionis. Namun ketika pihak pengantar menghubungi Bapak untuk memberikan informasi mengenai bagasi tersebut, tidak ada jawaban. Sehingga yang sangat disesalkan, bagasi tersebut baru diterima oleh Bapak pada pagi harinya.

Sehubungan dengan hal tersebut, perkenankan kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya serta menyampaikan kompensasi keterlambatan bagasi tercatat senilai Rp.200.000,- sesuai Peraturan Pemerintah nomor 77. Apabila  Bapak berkenan menerima ketentuan yang berlaku, mohon kiranya Bapak dapat memberikan nomor rekening agar dapat segera kami lakukan proses transfer.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Besar harapan kami hal ini tidak mengurangi kepercayaan Bapak untuk senantiasa terbang dengan Garuda Indonesia. Kami senantiasa berupaya untuk menjadi lebih baik.




Hormat kami,



Customer Service (SUBKSGA)
Garuda Indonesia Branch Office Surabaya
Juanda T2 International Airport
Phn. (031) 2986700 Ext. 211

========================================

Dan tanggal 12 Oktober 2015 esok harinya saya membalas email tsb dengan saya tujukan lagi ke customer@garuda-indonesia.com sebagai alamat resmi untuk komplain.
Dengan isi sebagai berikut :

Arifien Munandar 

AttachmentsOct 12
https://mail.google.com/mail/u/0/images/cleardot.gif
https://mail.google.com/mail/u/0/images/cleardot.gif
https://mail.google.com/mail/u/0/images/cleardot.gif
to Customer, customer, r.mardiana, Arifien, surabaya
https://mail.google.com/mail/u/0/images/cleardot.gif
Dear Customer Service Garuda Indonesia - Surabaya dan di Head Office - Jakarta.


Terima kasih atas e-mail yang diberikan, walaupun menurut saya ini cukup terlambat sebagai jawaban konfirmasi atas e-mail saya dan permasalahan saya.


Sebagai catatan dari saya :
1. Saya menyangsikan alamat e-mail Customer Service GA - Surabaya yang memakai alamat domain GMAIL dimana alamat e-mail domain ini tidak resmi dari pihak Garuda Indonesia. Ini saya sangat sesalkan. Seharusnya dari pihak Garuda Indonesia Surabaya mempunyai alamat e-mail resmi domain garuda-indonesia.com

2. Pada tanggal 8 Oktober 2015 jam 14.04 saya menerima telp dari 031-8690913 dari Gapura Angkasa-Surabaya Airport atas nama Garuda Indonesia yang memberitahukan bahwa ganti rugi yang disetujui GA hanya Rp. 200.000,-
Sebagai informasi, kontrak saya melalui pembelian tiket Garuda Indonesia adalah antara saya sebagai penumpang dengan Garuda Indonesia sebagai penyedia jasa, dimana saya tidak ada kaitannya apapun dengan Gapura Angkasa. Kalaupun kenyataannya pihak Garuda Indonesia mensubkan pekerjaan penanganan bagasi kepada pihak ke-3/orang lain disebut Gapura Angkasa, itu diluar kontrak dan diluar hak dan tanggung jawab saya. 
Jadi saya menolak tegas deal via telp dan saya menginginkan melalui e-mail atau surat tertulis.

3. Pengaturan masalah keterlambatan bagasi sudah diatur di Peraturan Menteri Perhubungan No. 7 tahun 2011, terlampir saya lampirkan.
Mohon bisa dibaca dengan seksama. Yaitu Bab II Pasal 5 ayat 3. Dimana disebutkan :
"Pengangkut wajib memberikan uang tunggu kepada penumpang atas bagasi tercatat yang belum ditemukan dan, belum dapat dinyatakan hilang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebesar Rp. 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) per hari paling lama untuk 3 (tiga) hari kalender."

Hitungan keterlambatan disini adalah hitungan hari, bukan hitungan jam. Dan tidak disebutkan satu hari adalah 24 jam. Jadi hitungan adalah hitungan hari.

Kalau menurut email dari Saudara Customer Service GA - Surabaya keterlambatan adalah 1 hari, tapi menurut saya keterlambatan adalah 2 hari.

4. Faktanya adalah :
Menurut penjelasan di email Customer Service GA - Surabaya, bagasi saya diikutkan dalam penerbangan GA326, itupun informasi awalnya saya tahu atas inisitif saya sendiri saat menelepon Bandara Juanda malam harinya.
Penerbangan GA326 memang landing jam 21.40 WIB saya memang sudah check via flightradar24.
Malam itu saya sudah menunggu sampai jam 12 malam bagasi saya belum diantarkan ke hotel. Dan saya tertidur.

Jam 00.10 terdapat sms ke HP saya dan baru terbaca keesokan harinya, yang memberikan info bahwa bagasi saya akan diantar ke hotel dan saya diharapkan mengangkat telp. Faktanya saya sudah tertidur saat itu.


Pagi harinya jam 9 pagi, saat saya ke resepsionis hotel, saya bertanya jam berapa koper ini diterima, jawabannya adalah jam 1 malam.

Menurut pandangan saya, justru pihak Garuda Indonesia Bandara Juanda sangat tidak kooperatif sekali. Dimana tidak memberikan update ke saya mengenai kondisi bagasi tsb. Saat saya menelepon jam 8 malam, infonya saat flight GA326 yang membawa bagasi saya landing jam 21.25 (ETA), ATA 21,40 bagasi saya akan segera diantarkan, nyatanya saya tunggu sampai jam 12 malam belum sampai. dan tidak diberikan update jika akan terlambat.


Yang saya perdebatkan disini lebih kepada rasa profesionalisme dari perusahaan Garuda Indonesia, bagaimana dalam menangani komplain dari penumpang, apalagi penumpang tersebut pelanggan setia, SkyPriority.

Bukan nilai 200.000 rupiah yang saya perdebatkan dimana terdapat perbedaan asumsi antara saya dan pihak/atas nama Garuda Indonesia. tapi disini bagaimana kita melihat Peraturan Menteri Perhubungan sebagai aturan yang berlaku.

Dan jawaban serta konfirmasi yang cukup terlambat hanya untuk mengani masalah ini.

Buat saya pribadi kerugian im-material saya cukup banyak, sejak awal bagasi saya terlambat, saya harus membeli keperluan akibat keterlambatan bagasi adalah waktu terbuang, menunggu bagasi sampai saya harus membalas dan mengirimkan email saya ini kembali sebagai klarifikasi.

Atas nama profesionalisme email ini saya tulis sebagai bentuk kepedulian saya.

Demikian saya sampaikan, saya tunggu konfirmasi dari pihak Garuda Indonesia atas penyelesaian ini. Dan saya mengharapkan semuanya selesai melalui email saya ini tidak sampai melalui media massa dan pihak terkait yang lebih luas.


Salam hormat,
Arifien Munandar

===========================

Sampai tulisan ini saya tulis, yaitu di tanggal 2 November 2015. Saya tidak mendapatkan jawaban dari Garuda Indonesia mengenai hal ini.
Saya sangat menyesalkan layanan maskapai ini, dimana awalnya adalah maskapai kebanggaan saya. Nyata dan fakta sangat buruk dalam menangani masalah.

Saya berharap Garuda Indonesia bisa lebih banyak belajar dari maskapai lain, dan lebih memperhatikan konsumen.

Saya tunggu jawaban resmi dari maskapai Bintang 5 anggota aliansi Skyteam, Garuda Indonesia.

Salam Hormat,
Arifien Munandar



Jumat, 02 Agustus 2013

Blacktrail, The Next Adventure - Destinasi Goa Gunung Kidul

Eksplorasi Kedalaman GOA GUNUNG KIDUL

  1. Perbukitan Karst
  2. Lapisan Karang yang terbentuk lewat proses jutaan tahun
  3. Ekosistem Berusia jutaan tahun dengan tanaman yang belum teridentifikasi
Gunung Kidul bagian selatan menyajikan petualangan mendebarkan melalui kawasan Perbukitan Karst, bagian dari Pegunungan Karst Gunung Sewu yang membujur di Selatan Jawa. Pepohonan yang rimbun di Luweng Jomblang, pintu awal perjalanan Blacktrailers menuju dunia bawah tanah ini, menyambut kembali dengan udara yang menyegarkan. Luweng Jomblang-yang terhubung dengan Luweng Grubug-adalah sebuah area berdiameter 40 meter yang jutaan tahun lalu ada di permukaan tanah lalu amblas sekitar 60 meter ke bawah, membawa serta semua biota yang ada didalamnya. Di hutan ini waktu bagai terhenti. Ekosistem dasar Luweng mirip jutaan tahun yang lalu menyisakan tanaman yang menurut peneliti masih dalam proses identifikasi, karena tak lagi ditemukan di seluruh kawasan Karst Gunung Sewu.
Di awal penelusuran, menuruni lubang raksasa ini memang butuh kewaspadaan dan teknik tersendiri. Untuk kembali ke atas lalgi-lalgi kita wajib menggunakan bantuan tali untuk naik sekitar 25 meter atau sekitar 6 lantai gedung bertingkat. Selain menggunakan teknik SRT atau Single Rope Technique-naik menggunakan alat bantu namun tenaga sendiri-teknik lain yang bisa dilakukan adalah teknik hauling dan lowering. Dalam teknik ini, pengunjung gua menggunakan peralatan pengaman, kemudian duduk manis saat diturunkan atau dinaikkan dengan bantuan tenaga orang lain. Ibarat mengerek ember dari dasar sumur dengan mekanisme khusus.
Periode kontes: 1 Agustus - 30 September 2013
Proses penjurian dan Wawancara: 1 - 20 Oktober 2013
Pengumuman finalis: 21 Oktober 2013
Aktivitas: 25 – 29 Oktober 2013


Jadwal Kegiatan Destinasi Gunung Kidul

  • Day 1
  • Peserta berkumpul di Terminal 2F bandara Soekarno Hatta, dan langsung menuju Jogjakarta. Setiba di Bandara Adi Sutjipto peserta akan diajak Sarapan Pecel Wader. Perjalanan dilanjutkan menuju Wonosari.  Tiba Goa Pindul untuk Makan siang. Peserta mengikuti Cave Tubing Goa Pindul dan juga Mini Rafting Sungai Oyo. Ditutup dengan bermalam di Resor Jomblang.
  • Day 2
  • Kegiatan dimulai dengan Trekking sekitar Gua Jomblang dilanjutkan sarapan pagi. Peserta lalu akan Caving di Goa Jomblang dan Makan siang di dalam Goa. Setelah istirahat sebentar, peserta akan diajak untuk Tubing di Kalisuci. Setelah itu langsung menuju Dusun Blimbing dan ditutup dengan makan malam dan istirahat.
  • Day 3
  • Setelah sarapan, peserta akan Caving di Goa Cokro dan juga Caving di Goa Gremeng. Selepas makan siang peserta kembali ke Jogjakarta.
  • Day 4
  • Setelah check out dari Hotel peserta diajak makan siang Gudeg Yu Djum, lalu menuju Bandara Adi Sutjipto untuk kembali ke Jakarta.

Foto oleh : National Geographic Indonesia