Facebook Badge

Minggu, 06 Januari 2008

(tetangga ya tetangga) tapi kan ya sama2 bayar pajak kan..??

Suatu malam disaat aku pulang kerja..

Malam itu aku putuskan untuk melewati perempatan cempaka mas, ehm…

Biasanya aku memang menghindari jalur padat itu, mending memilih jalur lain yang lebih efisien walaupun lewat jalan kecil.

Tapi mungkin pendapatku ada salahnya, karena salah satu fly over yang di perempatan itu yang dari arah selatan ke utara sudah berfungsi, pastinya sangat mengurangi kemacetan dan kepadatan di lampu merah.

 

Ah… ternyata hampir sama dengan yang dulu..

Begitu aku mencapai perempatan itu, masih sangat penih dan padat sekali, ah… mungkin sebagain jalur sudah disiapkan untuk busway (tapi entah akan beroperasi kapan) sehingga jalanan semain sempit.

 

Aku berhenti disaat lampu lalu lintas menyala di merah, dan aku lihat waktu untuk menuju ke hijau  nyala masih 190an detik, …

Ah.. masih 3 menitan nih…

Masih diatas motor sambil berharap detik-detik meninggalan warna merah menyala segera menyala.. tiba-tiba seorang polisi yang bertiga di tengah perempatan marah sambil membunyikan peluit serta mengancungkan tongkatnya mengarah ke semua pengendara di sebelah selatan…

Aku juga bingung ada apa tuh, kan warnanya masih merah, masih sekitar 2 menit lagi..

Tiba2 aku lihat dari arah spion aku melihat di belakang ada lampu sirine menyala-nyala dan diiringi suaranya yang memekikkan telinga…

“Hoi.. cepat maju..!!!” teriak pak polisi itu kembali sambil mengancungkan tongkatnya mengarah salah satunya ke arahku..

Ah… sudahlah.. aku juga senang belum saatnya lampu hijau aku sudah bergerak berbelok ke kanan menuju ke kost ku..

 

Tampak mobil dengan kawalan beberapa polisi ada di belakangku..

“Oh.. gara2 ini to ternyata.. gak mau nunggu barang 2 menit saja,.. kan semuanya juga bayar pajak, ya wajib sabar dan antri di lampu merah dong” batinku walaupun aku juga yang diuntungkan segera terbebas dari lampu merah..

 

Saat aku melintasi jalan Perintis Kemerdekaan.. aku masih melihat kawaln mobil di belakangku yang aku intip lewat kaca spionku..

Disaat motorku ak belokkan kea rah kiri, memasuki komplek perumahan kostku…

“Lho.. kawalan itu mengikutiku lagi..” batinku sok melebihkan.. buat apa mereka mengikutiku..???

Ups!!

 

Disaat aku belokkan motor ke kiri…

“Oh.. dia ikut juga belok ke kiri., siapa sih dia..??” batinku  masih belum terjawab.., kok iseng2 mengikutiku terus…

Disaat aku melewati perempatan kompleks yang sepi.. aku terus saja menuju gang kost ku… kawalan mobil itu masih di belakangku..

 

Dan disaat aku memperlambatbat motorku karena rumah kost ku sudah didepan mata, terdengar kawalan mobol itu juga ikut memperlambat mobilnya..

Dan motor aku berhenti di depan pintu pagar kostku…

Dan kawalan mobil itu melintasiku dan membiarkan aku melihat mobil berwarna hitam gelap dengan kawalan 1 mobil polisi dan 2 polisi berkendara sepeda motor..

Sebuah tulisan RI 1* tertulis jelas di mobil itu.. (bukan RI 1 lo ya.. tetapi angka belasan tertulis disana)

Dan mobil itu berhenti di rumah sebelah kostku..

Sambil aku mengambil kunci pagar dari tas ku sambil aku terus mengamati siapa sih orang itu..

Masih aku berusaha membuka gembok pagar, dan aku lihat sesosok pria memakai jas warna hitam  keluar dari mobilnya.. dan segeralah aku memasukkan motorku juga ke dalam…. Jadi malu di sebelah dengan mobil konclong dan kawalan..

Eh, aku dengan sepeda motorku yang kotor karena hujan beberapa hari dan belum sempat dicuci.. sambil terus aku cuek berlalu mengunci pagar kembali..

 

Setelah aku masuk, dan bertemu temen kost, aku iseng bertanya… “Eh.. tetangga sebelah itu orang penting yak, . tiap hari dikawal seperti itu…?” tanyaku..

 

“Oh itu,.. iya.. diakan salah satu dulu salah satu menteri apa gitu aku lupa, dan sekarang masih jadi pejabat kok..” kata temenku..

 

“Oh begitu.. ya aku juga lupa sih, udah ga begitu urus politik Indonesia an udah lama gak dapat pelajaran IPS sih..” kataku sambil melepas sepatu..

 

“Lagian itu orang bikin sebel aja nerobos lampu merah, trus.. pake ngikutin aku segala lagi dari cempaka mas.., hahahahaha”.. kataku sambil tersenyum dan ngeloyor masuk  kamar…

 

"Lagian sama2 bayar pajak kan ya pien,.." imbuh temenku...