Facebook Badge

Jumat, 01 April 2011

Hemat listrik yuk di kantor.


 

Energi listrik saat ini masih menjadi sorotan pemerintah saat ini. Entah itu subsidi yang diturunkan atau jumlah supply yang memang masih kurang.

Dilema memang. Tapi ada baiknya kita bisa menerapkan konsep Go Green di kantor untuk menghemat energi listrik, dalam hal ini tentu saja menghemat penggunaan listrik selama dikantor.

 

Banyak aspek yang berperan disini, baik dari diri kita sendiri, sekitar dan juga manajemen tentunya.

 

Kita sendiri sudah tahu, jika konsumsi listrik di Jakarta pada khususnya masih menjadi sorotan, salah satunya masih terjadinya pemadaman bergilir. Tidak usah kita membahas lebih detail masalah kebutuhan ini, karena kita harapkan pemerintah lebih bisa mengatur konsumsi ini dan pemerataannya. Tapi inisiatif dari kita saja dulu untuk dimulai untuk penghematan.

 

Dan juga yang sudah kita tahu saat ini tarif listrik sudah mengalami kenaikan. So, pasti dan seharusnya benar slogan Hemat Energi Hemat Biaya. Benar telak pastinya.

Eits, jangan langsung berpikir kan ini di kantor, kantor yang bayar listriknya, cuek saja lah.

Ini adalah habit atau kebiasaan yang harus kita hindari. Walaupun kita di lingkungan kantor, tetapi ini berefek ke jangka panajang dan sekitar juga tentunya.

Tak pelak lagi, konsumsi biaya listrik juga menjadi salah satu pos pengeluaran yang besar di setiap kantor, kalau bisa dihemat kenapa tidak? Reduce cost, of course! J

Selain menjaga penghematan energi, menghemat biaya, kita pun juga bisa toleran terhadap pengguna lain yang mungkin sedang mengalami pemadaman bergilir.

 

Bagaimana caranya?

 

Tidak susah, cukup simpel sebenarnya. Dari hal-hal kecil di sekitar meja kita, area kerja kita saja dahulu.

Menggunakan konsumsi alat yang membutuhkan energy listrik seperlunya. Bisa dilakukan dengan tidak mencolokkan USB, Speaker aktif, radio tape di tempat kerja yang kurang berguna. Yang pasti sedikit, demi sedikit aktivitas itu akan memakan energy listrik disaat tidak digunakan tetapi masih tertancap di jaringan listrik.

Selama layar laptop atau komputer bisa sedikit diredupkan kenapa tidak? Lumayan lho bisa menghemat listrik juga, asal mata kita cukup nyaman dan tidak terganggu juga.

Mematikan lampu di kantor disaat tidak digunakan. Mungkin ruangan kita dahulu di design dengan konsep terang dan banyak lampu, coba buat simulasi  mati dan nyalakan lampu yang ada, mungkin ada salah satu lampu yang bisa dimatikan tanpa harus mematikan semua, jadi kita masih bisa terus bekerja dengan nyaman. Dan lampu ini bisa kita matikan disaat kita keluar makan siang, atau istirahat.

Matikan AC jika memang tidak terlalu penting dan digunakan, mungkin di ruangan kita ada bagian AC sentral yang bisa dimatikan. Wow, kalo memang kita bisa menghemat salah satu bagian penggunaan pendingin ruangan, bisa menghemat reservasi alam juga tentunya.

 

Dan juga peran manajemen disini juga sangat diperlukan.

Salah satunya adalah pihak dari maintenance perusahaan bisa mengganti bola lampu dan penerangan dengan menggunakan produk yang hemat energy listrik, alias hanya mengkonsumsi listrik lebih sedikit dengan kualitas penerangan yang tak kalah dengan yang konsumsi listriknya tinggi.

Manajemen juga bisa membantu mendesign ruangan yang eco green, alias ekomonis dan ramah lingkungan. Mungkin design dengan banyak jendela kaca, menempatkan beberapa tanaman yang ramah lingkungan di ruangan akan membuat hemat penggunaan listrik dan membuat semakin asri lingkungan kantor. Yang tentu saja semua ini diusahan tidak mengganggu pekerjaan karyawannya.

Berdasarkan salah satu penelitian, penggunaan laptop jauh lebih hemat daripada PC, salah satunya berdasarkan penelitian ini penggunaan PC memakan energy listrik 5x dari menggunaan laptop atau notebook. Jadi ini menjadi salah satu pertimbangan manajemen tentunya.

 

Secara periodik puk manajemen harus melakukan evaluasi dan inspeksi terhadap penggunaan listrik di setaip bagian.

Hal ini semata-mata dilakukan sebagai wujud kepedulian kita terhadap konsumsi energy listrik dan yang lebih penting untuk perawatannya. Yang jelas kalau kita bisa merawat apapun alat yang menggunakan energy listrik dengan baik, selain bisa menghemat dan mengontrol penggunaan energy listrik hal ini juga mengantisipasi agar tidak sampai tejadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam kaitannya dengan kefatalan gangguan yang disebabkan oleh jaringan listrik.

 

Manajemen pun melalui managernya mungkin bisa membantu karyawan-karyawan lain untuk bekerja secara efektif dan efisien. Dengan begitu diharapkan di bagian tertentu dan bila memungkinkan tidak adanya overtime di kantor. Sehingga konsumsi listrik pun bisa dihemat pemaikainnya.

 

Mungkin selama ini separuh waktu kita berada di kantor, sebuah kebiasaan kecil ini mungkin hanya sedikit menghemat energy listrik per orang. Tetapi coba bayangkan jika sebuah perusahaan memmpunyai ribuan karyawan. Kita bisa menghemat energy listrik berapa banyak? Dan berapa rupiah yang bisa kita hemat?

Ini bukan hanya untuk anda atau perusahaan. Tetapi jauh lebih penting ini buat lingkungan, dan juga sebagai wujud kepedulian kita terhadap orang lain yang mungkin masih membutuhkan konsumsi listrik.

 

Saya yakin, kebiasaan positif ini bisa dibawa ke tempat tinggal kita selebihnya. Bagaimana kita bisa menghemat konsumsi listrik di rumah, melakukan evaluasi dan perawatan beberapa alat-alat listrik yang kita pakai.

Atau dengan mudah kita bisa mendesign rumah dengan konsep eco green? Kenapa tidak?

Dan anggaran listrik kita sendiri pun bisa kita hemat bukan?

 

So simple bukan? 

Tidak ada komentar: